Love is a Gift From God, So. . .(Prolog 1-B)

**********
cinta itu anugerah..
buktinya, ia selalu membuatmu tersenyum
tersenyum tanpa henti, membayangkan hadirnya di hidupmu
***********

Gabriel memandang langit malam sambil tersenyum. Sebuah lagu terdendang dengan indah malam itu. Keluar dari bibirnya..
Bila cinta menggugah rasa..
Begitu indah..Mengukir hatiku..
Menyentuh jiwaku..Hapuskan semua gelisah..
Duhai cintaku.. Duhai pujaanku..
Datang padaku..Dekat di sampingku..
Ku ingin hidupku selalu dalam peluknya
Terang saja aku menantinya
Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karena dia oh karena dia begitu indah

Seraut wajah itu sekali lagi muncul di benak Gabriel. Wajah seseorang yang entah mengapa selalu hadir di hatinya sejak tadi sore. Sosok itu. Senyum itu. Entah mengapa Gabriel tak mampu melupakannya. Senyum di bibirnya semakin mengembang,saat ia teringat kejadian tadi sore. Matanya menerawang. Tangannya mengelus perban kecil yang tertempel di sikunya.

-flashback-

Sore itu Gabriel baru saja pulang dari latihan basket. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 5 sore. Ia bergegas pulang. Memacu cagiva hitamnya cepat, ingat bahwa sore ini papanya baru pulang dari Jerman. Konsentrasinya terpecah saat hapenya berbunyi. Dan begitu konsentrasinya kembali, di depannya ada seekor kucing tengah menyebrang jalan. Reflek, Gabriel berusaha menghindar,mengerem mendadak. Gabriel pun jatuh ke bahu jalan. Beruntung cagivanya tidak menimpanya.

Tiba – tiba ada seorang cewek mendekatinya,membantunya berdiri “aduh. Kakak gapapa kan? Maaf ya kak, gara – gara mocha kakak jatuh” kata cewek itu

“ha?? Mocha??” Tanya gabriel bingung, masih menunduk menatap sikunya yang mulai berdarah

“eh, mocha tuh kucing aku kak. Kakak jatuh gara2 ngehindar nabrak mocha kan kak?maaf ya. Sini, aku obatin dulu” cewek itu mengeluarkan sebuah box mini yang ternyata isinya peralatan P3K.

Gabriel menganga sambil mengangkat wajahnya, “ elu slalu bawa kayak begituan??”

Cewek itu sekarang menatap Gabriel, “Loh?? Kak Gabriel ternyata?? Hehe. Iya kak, aku ceroboh, gampang jatuh, makanya sering bawa kayak beginian” kata cewek itu tersenyum, yang entah mengapa senyum cewek itu berhasil membuat Gabriel ikut tersenyum.

“Lu kok kenal gue?”

“ya kenal lah kak, siapa juga yang gak kenal seorang Gabriel Stevent Damanik, Ketua Osis SMA Melodi. 3 cowok paling banyak penggemaranya. Lagian, aku adik kelas kakak. Masa aku gak kenal kakak” jawabnya panjang sambil mengobati luka Gabriel

“oh,sori gue jarang liat lu. Hehe. Lu panggil gue kak iel aja. Nama lo siapa?”

“sivia kak. Sebelum kakak Tanya, aku anak kelas X-7. Yak, selese deh” kata via sambil membereskan peralatan P3Knya. “ aku pulang dulu ya kak. Keburu mocha kabur lagi” tambah via sambil menunjuk mocha yang sudah berdiri manis di sampingnya.

“gue anter. Dan lu gak boleh nolak” kata Gabriel sambil menaiki cagiva hitamnya

“ye. Sapa juga yang mau nolak tawaran kakak. Lumayan daripada jalan kaki” sahut via cengengesan

-flashback end-

Gabriel tersenyum lagi, Sivia. Nama yang cantik. Sama seperti orangnya. “ cantik, bawel, bikin gue senyam – senyum kayak orang gila. Gue harus tau lo lebih jauh” tekad Gabriel malam itu..

*********

Komentar