PARIS

Part 1




"PARIS"




Paris, kota yang aku idam-idamkan selama ini.
Kota yang sangat indah, kota yang romantis. Aku berharap sekali suatu saat aku akan berada disana...


.




.


"Ris! Bangun! Aku punya kabar baik untuk kamu!!" Teriak Adam, kakakku saat membangunkanku.


Ohyaa, namaku Clarissa Tari Ramadian, biasa dipanggil Risa, umurku 14 tahun, aku baru saja berulang tahun tanggal 14 Februari kemarin. Aku tinggal di Jakarta sekarang, aku bersekolah di Jakarta International School kelas 8.
Aku mempunyai satu orang kakak yang usianya beda tipis denganku namanya Andhika Ramadian, umurnya 15 tahun.
Dan orangtua yang nggak lengkap, ibuku sudah meninggal ketika aku berumur 10 tahun. Jadi sekarang aku hanya tinggal bertiga dengan Andhika dan ayahku. Ayahku bernama Daniel McCurdy.
Aku ini remaja blasteran, ibuku Indonesia asli, ayahku berasal dari Texas.
Dulu aku tinggal di Texas, tepatnya Oklahoma saat umur 3 tahun sampai 8 tahun. Ayahku terus berpindah tempat karena pekerjaannya.




"Iya aku bangun, kenapa sih?!" Bentakku kepadanya
"Kita pindah ke Paris hari Jumat!" Ucapnya
"Bohong? Kenapa harus Jumat? Sekarang aja udah hari selasa....cepet banget..."
"Papa ada tugas kesana buat 5 tahun. Lagian kan lo juga ngebet banget pengen tinggal disana. Iya kan? Ngaku dehh...."
"Lo tau dari mana?! Lo ngobrak-ngabrik barang-barang gue ya?!"
"Um....iya...hahaha"
"Lo.......baca....buku...Diary...gue?" Tanyaku. Ia hanya mengangguk mantap.
"DHIKA!!!!!! I TOLD YOU!!!! DON'T EVEN DESTROY MY THINGS AGAIN!!!!" Teriakku di congornya
"Nggak sengaja, Diary lo asik yaa... Lagi suka sama Adam ya? Ciee..."
"DHIKA!!!!! AAAA!!!" Teriakku
Adam itu....cowok basket, tinggi, blaster, ganteng, kece badai sunami #eh
Adam is my crush.
"Ciee Risa uhuy uhuy, gue deket loh sama Adam, gue satu club basket sama dia, mau gue bantuin nggak biar deket sama dia? Hahaha"
"Nggak, udaah sana-sana gue mau siap-siap sekolah" aku mendorongnya keluar kamarku dan aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah.


Setelah rapih aku turun kebawah dan menyapa ayahku yang sedang sarapan di meja makan,
"Daddy!" Aku memeluknya dari belakang
"Hey sweetie, daddy nggak bisa nganter kamu ke sekolah hari ini, you go to school with pak mukri. Is it ok? I would be late" ucapnya. Pak mukri itu supirku.
"That's ok dad" ucapku sambil meminum susu terburu-buru, "Bye daddd. Love youuu" aku berlari ke depan rumah dan masuk ke mobil bersama Andhika.


Sesampainya di sekolah aku turun dari mobil dan berjalan santai ke kelas. Tiba-tiba.....


"Ris!! Risa!!! Tunggu!!!" Suara itu tak asing suara Kesy, sahabatku. Aku membalikan badan dan....
*PUFF*
Kesy memelukku dan menangis.
"Kenapa Kes? Galau?" Tanyaku
"Bangeet..." Katanya
"Kenapa? Ayo ke kelas dulu" aku merangkulnya.


"Kenapa Kes?" Ucapku ketika sudah sampai di kelas
"Aku bakal kehilangan bestie aku yang paling aku sayang. Ris jangan pindah, please..." Ia memelukku lagi
"Lo tau dari mana gue mau pindah?"
"Kemarin gue habis latihan cheers nguping papa lo sama kepala sekolah ngomong di ruang kepala sekolah" ia menangis tambah kencang dan sekarang semua orang yang ada di kelas memusatkan perhatiannya ke arah kami, termasuk Adam.
"Hehehe" aku tertawa paksa ke arah mereka dan ngebawa Kesy ke toilet.


"Lu jangan bikin malu gue dong Kes" ucapku kepadanya
"Tapi gue gak mau jauh dari lo Ris, jangan pindah..."
"Kes denger ya, gue pindah bukan berarti gue bakal ge ketemu lo selamanya... Gue janji 3 bulan sekali pulang ke sini lagi deh. Lagian kita masih bisa berhubungan lewat socnet dan lain-lain kan, lu jangan nganggep gue kayak orang mati" jelasku
"Janji yaa?" Ucapnya
"Janji, janji ke sahabat gak bakal pernah aku ingkarin" kami melingkarkan kelingking bersamaan lalu kembali ke kelas.


Aku duduk dikursiku,
"Ris, aku mau bicara" ucap ADAM. Ialu ia menarik tanganku ke lapangan sekolah.


*DEG*
Jantungku berdetak kencang,
"Kamu mau pindah Ris?" Tanyanya
"Iya...kenapa?"
"Jangan pindah dong, nanti orang gila di kelas ngurang satu..."


*shocked*


'Dosa apa gue dibilang orang gila ya tuhan...' Gue membatin.


"Hehe, mau bilang itu doang ya? Ngehina apa ngehina tuh. Emang aku segila apa dimata kalian sih?" Tanyaku
"Kelas nggak asik kalau nggak ada kamu, um...sebenernya ada hal lain yang mau aku omongin"
"Apa?"
"Um...ak-" omongan Adam terpotong oleh bunyi bel masuk.
"Eh lanjut nanti yaa pulang sekolah, Dhika basket kan hari ini?"
"Iya kayaknya"


Aku masik ke kelas bersamanya.


.


.


.


Waktu pulang pun tiba,


"Ris, kamu tungguin aku basket ya, kita pulang bareng aja. Nggak lama kok" ucap Andhika saat aku baru saja keluar kelas
"Ok, bayar ya tapi. Kalau nggak bayar aku nggak mau" ucapku
"Gue bokek. Dompet gue ketinggalan di rumah. Temenin doong, kalau lo gak nemenin gue bilangin Adam loh, lo suka sama dia kan?" Katanya
"Idih, apaan sih. Itu kan dulu"
"Dulu? Jelas-jelas lo nulis baru 3 hari yang lalu. Iya kan?" Ia mengorek-ngorek isi tasnya dan....ternyata ia membawa Diaryku.
"Apa-apaan lo. Ngapain lo bawa-bawa Diary gue?!" Aku berusaha merebut Diaryku itu namun ia terlalu tinggi sehingga aku susah untuk menggapainya.
Lalu aku terdiam sejenak ketika melihat ada Adam di depanku. 
"Dam, tangkep Dam" teriak Andhika ke Adam sambil melempar Diaryku
"Eeh jangan!!!!" Aku panik seketika ketika Adam menangkap buku Diariku.
"Dam...! Buka! Cepet!" Kata Andhika sambil menjegatku.
"Jangan, please jangan!" Ucapku
Adam terlihat bingung
"Buka!! Dam buruan elah"
Adam menatap aku dan Andhika bingung,
"Dam buka cepet!!!" Kata Andhika lagi
"Ini apaan?" Ia heran
"Diary. Jangan dibuka pleasee..." Ucapku sambil berusaha untuk berlari dari cegatan Andhika.
"Penasaran..." Katanya sambil membuka Diaryku.
"Jangaaaaaaaaaan..........!" Aku berlari dari cegatan Andhika ke arah Adam.
Dan......
*BUG*


Aku menabrak Adam dan menimpanya. Diaryku terpental jauh.
Dan sekarang.....jarak wajahku dan wajahnya sangat dekat....terjadilah awkward moment....


"Ris, lo berat yaa ternyata..." Kata Adam membuyarkanku.
"Sialan lo" aku berdiri dan merapikan diri lalu aku mengambil Diaryku itu,
"Awas aja lo Dhik" ucapku kepada Andhika dan langsung pergi meninggalkan mereka pulang ke rumah.


Ternyata ayahku sudah ada dirumah saat aku sampai.
"Hey Ris, kenapa? Kok butek gitu mukanya?" Sapanya
"Kenapa? Tanya tuh Dhika babi"
"Loh? What's wrong with you dear?" Katanya
"Tanya Dhika! Aku capek dad. Jangan ganggu ya. Mau tidur" ucapku sambil berlari di tangga untuk ke kamar dan tidur.


.


.


Aku terbangun dan langsung mengecek smartphoneku, ada 2 sms. 


From: Kesyxo
To: Me
Besok bolos yuk, sleep over dirumah gue. Mau nggak? Pleaseeeeeee


Received Today, 4.32pm


Aku langsung membalas


From: Me
To: Kesyxo
I don't know hun, I don't think my daddy will allow. X


Sent Today, 5.08pm


Aku membuka sms dari Adam


From: Adam
To: Me
Ris, kenapa tadi pulang? Padahal mau ngomongin hal penting.


Receive Today, 4.50pm


Aku tidak membalas smsnya karena sudah terlanjur malu atas kejadian tadi siang. Lalu handphoneku tiba-tiba berdering.


"Ya?" Tanyaku lemas karena baru habis bangun tidur.
"Ris?"
"Iya, kenapa? Ini siapa?"
"Adam. Gak liat homescreen apa?"
"Ooh, kenapa?"
"Nanti malam jalan yuk?"
"Nggak ah, belajar. Lagian tumben banget lo ngajak gue jalan?" aku memang anak rajin.
"Niat banget lo, belajar mulu. Yaudah deh, sorry ganggu yaa"
"Eeh tunggu, emang jalan kemana? Gue juga bete belajar mulu. Hehe"
"PIM ya?"
"Ok, ketemuan disana atau gimana?"
"Gue jemput"
"Emang lo bisa nyetir mobil apa?"
"Lo kayak gak tau gue aja Ris"
"Emang gue gak tau"
"Hahah. You're funny"
"Lo kayak gak tau gue aja Dam"
"Jangan memutar balikkan perkataan"
"Emang kenyataan woo. Udah ya, mau mandi" ucapku
"Ikut dong..."
"Dih najis"
"Hahahaha. Yaudah sana mandi"
-disconnected-


Aku mandi dan berapih-rapih lalu turun kebawah.


"Mau kemana?" Tanya Andhika
"Jalan"
"Sama siapa? Tumben, biasanya belajar"
"Sama kesy" aku berbohong kepadanya.
"Ooh, eh kamu masih inget Greyson gak?"
"Greyson mana? Nggak inget gue"
"Lo dulu kan akrab sama dia. Beh"
"Greyson manaaa? Ga inget"
"Yaah, babyface. Inget gak?"
"Babyface? Ohiya! Greyson-Gayson! Inget-inget! Kenapa dia?"
"Tadi nelpon, nanyain lo, tapi lo nya lagi mandi"
"Ooh, yaudah"
"Oh iya, lo mau kalan sama Adam atau sama Kesy? Adam barusan sms gue katanya mau jalan sama lo"


*ceming*


"Kok diem?" Ucapnya
"Ha? Nggak kok"
Tiba-tiba handphoneku berdering, Adam menelponku.
"Iya Dam? Kenapa?"
"Aku udah di depan"
Aku buru-buru keluar rumah


"Hey" sapanya
'Adam, sumpah lo ganteng banget.....mungkin gak ya gue pingsan saat liat lo kayak gini.......' Batinku.
Lalu ia menyuruhku masuk ke mobilnya. Saat perjalanan aku berusaha bersifat dingin kepadanya.
"Kacamata lo mana? Biasanya lo make kacamata?" Ucapnya tiba-tiba
"Beh, lo kayak ga tau gue aja. Gue cuma make pas belajar" ucapku
"Tapi gue liat lo pake kacamata terus kalau di sekolah"
"Iya gue kan belajar terus. Emang elo"
"Hahaha. Uhm....lo cantikan gak pake kacamata"


*blushing*


"Hahaha, makasih" ucapku
Nggak lama kemudian kami sampai di PIM.


"Dam, sebenernya lo mau ngomongin apa sampe bawa-bawa gue ke pim? Hahaha" ucapku
"Lupa, yaudahlah nanti aja. Udah makan belum?"
I just shook my head to left and right. Aku belum makan.
"Ayo, makan dulu" ia mengajakku untuk makan.


.


Selesai makan ia mengajakku untuk menonton film.
"Um...Ris..." Ucapnya ketika tengah-tengah film diputar
"Yaa?" Aku memusatkan tatapanku kepadanya.
Lalu ia.........


To be continued :3

Komentar